• (0382) 2400415
  • bappeda.sikka@yahoo.co.id

Roadshow Menko PMK, Pemerintah Kabupaten Sikka sampaikan Harapan dalam Menurunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Maumere, 26 Januari 2023, bertempat di ruang rapat Bupati Sikka diselenggarakan video conference roadshow Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan terkait percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Kabupaten Sikka mendapatkan kesempatan bertatap muka bersama Menteri PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P pada hari kedua bersama dengan 6 Kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Ende.

          Awal kegiatan dimulai dengan sambutan Menteri PMK, yang menyampaikan maksud diselenggarakan kegiatan ini yaitu untuk mendapat masukan tentang progress dalam penangganan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di berbagai Kota/Kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Target Presiden, angka stunting di bawah 14% dan kemiskinan ekstrem mendekati 0% secara nasional pada tahun 2024.

          Pada kegiatan ini, hadir beberapa pimpinan perangkat daerah antara lain para staf ahli Bupati, para assisten Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Dp2KBP3A, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PMD, perwakilan dari Dinas Kesehatan, perwakilan dari Dinas Kominfo dan Bapelitbang Kabupaten Sikka. Pemerintah Kabupaten Sikka diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Adrianus Firminus Parera, S.E., M.Si, membawakan presentasi terkait kondisi prevalensi stunting di Kabupaten Sikka yang mengalami penurunan dari tahun 2018 sampai dengan tahun tahun 2022, dengan kondisi terakhir pada penimbangan bulan Agustus 2022 sebesar 13,8%. Pemerintah Kabupaten Sikka terus berupaya untuk menekan angka stunting melalui intervensi spesifik maupun sensitif dan dilakukan kerja secara konvergensi yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat.

Kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sikka, dari data rilis Kemenko PMK sebesar 105.814 jiwa yang tersebar di 21 Kecamatan di Kabupaten Sikka, rata-rata sebesar 32,3% penduduk Kabupaten Sikka yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem. Hal ini memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut di tingkat Desa dan Kelurahan. Selain verfikasi dan validasi atas data P3KE yang diterima, Pemerintah berupaya mengurangi penduduk miskin melalui intervensi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan.

Adapun harapan Pemerintah Kabupaten Sikka kepada Pemerintah Pusat dalam menurunkan angka stunting antara lain : adanya penambahan alokasi anggaran DAK terkait stunting, adanya penambahan sarana dan prasarana kesehatan, meningkatkan kuota PBI APBN keluarga resiko stunting, terpenuhinya peralatan pendektsi stunting di tingkat Puskesmas dan Posyandu, adanya penambahan SDM untuk sektor kesehatan, peningkatan akses air minum dan sanitasi untuk keluarga resiko stunting dan masyarakat miskin dan peningkatan alokasi dana untuk program pekarangan pangan lestari, sedangkan harapan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem antara lain : adanya integrasi data kemiskinan ekstrem dengan DTKS, meningkatkan alokasi DAK infrastruktur untuk pengurangan kantong kemiskinan, meningkatkan alokasi Dana BOS, meningkatkan kuota PBI APBN keluarga miskin, memperluas dan mempermudah akses permodalan bagi keluarga miskin antara lain dana KUR, peningkatan pelatihan melalui pembangunan Balai Latihan Kerja dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), bantuan perbaikan rumah tidak layak huni bagi keluarga miskin dan peningkatan dana desa.

Pada akhir kegiatan diharapkan sinergi anggaran antara Pemerintah Pusat dan Daerah, selain itu Pemerintah menggandeng TNI/POLRI untuk percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.

 

 

Salam

  • 03 Februari 2023
  • bidangppm
  • Bapelitbang