Roadshow Menko PMK, Pemerintah Kabupaten Sikka sampaikan Harapan dalam Menurunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Maumere, 26 Januari 2023, bertempat di
ruang rapat Bupati Sikka diselenggarakan video
conference roadshow Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
terkait percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Kabupaten Sikka mendapatkan kesempatan bertatap muka bersama Menteri PMK, Prof.
Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P pada hari kedua bersama dengan 6 Kabupaten lainnya
yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah,
Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Ende.
Awal
kegiatan dimulai dengan sambutan Menteri PMK, yang menyampaikan maksud
diselenggarakan kegiatan ini yaitu untuk mendapat masukan tentang progress
dalam penangganan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di
berbagai Kota/Kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Target Presiden, angka stunting
di bawah 14% dan kemiskinan ekstrem mendekati 0% secara nasional pada tahun
2024.
Pada
kegiatan ini, hadir beberapa pimpinan perangkat daerah antara lain para staf
ahli Bupati, para assisten Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Dp2KBP3A, Kepala
Dinas Sosial, Kepala Dinas PMD, perwakilan dari Dinas Kesehatan, perwakilan
dari Dinas Kominfo dan Bapelitbang Kabupaten Sikka. Pemerintah Kabupaten
Sikka diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Adrianus Firminus Parera,
S.E., M.Si, membawakan presentasi terkait kondisi prevalensi stunting di
Kabupaten Sikka yang mengalami penurunan dari tahun 2018 sampai dengan tahun
tahun 2022, dengan kondisi terakhir pada penimbangan bulan Agustus 2022 sebesar
13,8%. Pemerintah Kabupaten Sikka terus berupaya untuk menekan angka stunting
melalui intervensi spesifik maupun sensitif dan dilakukan kerja secara
konvergensi yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat.
Kondisi kemiskinan
ekstrem di Kabupaten Sikka, dari data rilis Kemenko PMK sebesar 105.814 jiwa
yang tersebar di 21 Kecamatan di Kabupaten Sikka, rata-rata sebesar 32,3%
penduduk Kabupaten Sikka yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem. Hal
ini memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut di tingkat Desa dan
Kelurahan. Selain verfikasi dan validasi atas data P3KE yang diterima,
Pemerintah berupaya mengurangi penduduk miskin melalui intervensi program dan
kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Adapun harapan Pemerintah
Kabupaten Sikka kepada Pemerintah Pusat dalam menurunkan angka stunting antara
lain : adanya penambahan alokasi anggaran DAK terkait stunting, adanya
penambahan sarana dan prasarana kesehatan, meningkatkan kuota PBI APBN keluarga
resiko stunting, terpenuhinya peralatan pendektsi stunting di tingkat Puskesmas
dan Posyandu, adanya penambahan SDM untuk sektor kesehatan, peningkatan akses
air minum dan sanitasi untuk keluarga resiko stunting dan masyarakat miskin dan
peningkatan alokasi dana untuk program pekarangan pangan lestari, sedangkan
harapan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem antara lain : adanya integrasi data
kemiskinan ekstrem dengan DTKS, meningkatkan alokasi DAK infrastruktur untuk
pengurangan kantong kemiskinan, meningkatkan alokasi Dana BOS, meningkatkan
kuota PBI APBN keluarga miskin, memperluas dan mempermudah akses permodalan
bagi keluarga miskin antara lain dana KUR, peningkatan pelatihan melalui
pembangunan Balai Latihan Kerja dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), bantuan
perbaikan rumah tidak layak huni bagi keluarga miskin dan peningkatan dana
desa.
Pada akhir kegiatan
diharapkan sinergi anggaran antara Pemerintah Pusat dan Daerah, selain itu
Pemerintah menggandeng TNI/POLRI untuk percepatan penurunan stunting dan kemiskinan
ekstrem.
Salam
- 03 Februari 2023
- bidangppm
- Bapelitbang