• (0382) 2400415
  • bappeda.sikka@yahoo.co.id

Menekan Angka Kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Sikka Gandeng UNDANA Kupang Susun Kajian Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) menggelar rapat daring melalui Zoom Meeting bersama Tim Penyusun dari Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang dalam rangka ekspose awal penyusunan Kajian Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Sikka. Rapat yang berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025 ini dipimpin langsung oleh Kepala BAPPERIDA Kabupaten Sikka, Margaretha M.D.M. Bapa, ST., M.Eng, dan diikuti oleh perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta para Kepala Bidang dan Pejabat Fungsional di lingkungan BAPPERIDA Kabupaten Sikka.

Dalam arahannya, Kepala BAPPERIDA Sikka menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh UNDANA Kupang dalam penyusunan kajian yang menjadi salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sikka.

“Meskipun upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir, hasilnya belum signifikan. Oleh karena itu, kami ingin menggali lebih dalam terkait implementasi kebijakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta langkah strategis ke depan,” ujar Margaretha.

Dalam pemaparannya, Tim Kajian UNDANA menyampaikan bahwa berdasarkan analisis awal, sejumlah desa di Kabupaten Sikka dikategorikan sebagai wilayah miskin ekstrem, antara lain: Kelurahan Wuring, Desa Kojagete, Desa Nangahale, Desa Kringa, Desa Hale, dan Desa Natakoli. Sementara itu, desa-desa seperti Perumaan, Pemana, Rubit, dan Tana Duen diklasifikasikan sebagai wilayah rentan miskin.

“Wilayah-wilayah ini memiliki keterbatasan akses infrastruktur, sehingga pendekatan pembangunan perlu bersifat multisektor,” jelas Tim UNDANA.

Kajian ini akan menggunakan pendekatan berbasis topografi desa (pesisir, pegunungan, dan urban), dengan fokus pada empat dimensi utama: ekonomi, kapabilitas, struktur geografis, dan kemiskinan transien. Selain itu, akan dilakukan evaluasi terhadap kebijakan kuratif, preventif, dan rehabilitatif, melalui lima aspek: efektivitas program, tata kelola, komunitas, keluarga, dan individu.

Rapat ini juga menghasilkan beberapa kesepakatan penting, di antaranya: penetapan wilayah lokus berdasarkan desil kemiskinan, dengan Desil 1: Kelurahan Wuring, Desa Kojagete, Desa Hale, Desa Kringa, Desa Nangahale, Desa Wolomotong, Desa Natakoli, Desa Rubit, Desa Nita, dan Desa Nangatobong, Desil 4: Desa Pemana, Desa Rubit, Kelurahan Wolomarang, Kelurahan Wuring, Desa Kojadoi, Desa Perumaan, Desa Wairbleler, Desa Watumerak, Desa Egon Buluk, dan Desa Hoder, dan penyediaan data pendukung dari OPD terkait, terutama menyangkut implementasi kebijakan dan dampak alokasi dana desa dalam program penanggulangan kemiskinan.

Kegiatan ini menandai langkah awal penting dalam penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan yang lebih terarah, terpadu, dan berbasis bukti (evidence-based strategy) di Kabupaten Sikka. Pemerintah daerah berharap hasil kajian ini dapat menjadi pijakan dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di masa mendatang (BidangRisetInovasi/SIKKA RinTA).

  • 15 Juli 2025
  • Solata
  • Bapelitbang