• (0382) 2400415
  • bappeda.sikka@yahoo.co.id

Kabupaten Sikka Jadi Lokus Strategi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Berbasis Riset Kolaboratif

    Maumere, 9 September 2025 â€” Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), bersama dengan The Australian National University (ANU), Universitas Indonesia, Universitas Budi Luhur, Universitas Nusa Nipa, AKATIGA, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggelar Forum Multi-Pemangku Kepentingan untuk Penentuan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim. Forum ini diselenggarakan sebagai bagian dari dukungan terhadap penelitian berjudul "Mengembangkan Pendekatan Terpadu untuk Adaptasi Perubahan Iklim, Ketahanan Pangan, dan Kehutanan Sosial di Komunitas Rentan dan Adat di Indonesia Timur", yang didanai oleh DFAT Australia melalui program Koneksi Partnership Project. Rapat dibuka oleh Kepala Bapperida Kabupaten Sikka Ibu Margaretha M. Da Maga Bapa, S.T, M. Eng., dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yaitu unsur pemerintah daerah, akademisi serta BPS. Dalam sambutannya, Ibu Femmy Bapa menegaskan bahwa sector pertanian dan perikanan merupakan tulang punggung ekonomi daerah serta mendukung ketercapaian konsumsi pangan di Kabupaten Sikka. Namun sampai saat ini, kedua sector tersebut masih menghadapi berbagai tantangan.

    Forum sinergitas ini diawali dengan pemaparan hasil awal penelitian oleh Fasilitator George Hormat dari Perkumpulan PIKUL Kupang yang menyoroti dua isu utama, yakni ketahanan pangan dan pengaruh kebijakan perubahan iklim terhadap perilaku masyarakat. Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara agroforestri, perhutanan sosial, dan adaptasi perubahan iklim, dengan fokus pada komunitas rentan di kawasan perhutanan sosial Nusa Tenggara Timur, termasuk Kabupaten Sikka. Tujuannya adalah untuk menganalisis faktor penyebab ketidakamanan mata pencaharian, ketahanan komunitas, serta efektivitas intervensi yang telah dilakukan. Selain itu, penelitian ini juga menilai sejauh mana kebijakan yang ada mendukung upaya adaptasi dan ketahanan pangan. Hasil analisis ini diharapkan mendorong terciptanya inklusi sosial yang lebih kuat melalui peningkatan akses terhadap sumber daya dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

    Forum dilanjutkan dengan pemaparan hasil oleh masing-masing peneliti yang diawali oleh paparan Prof. John McCarthy. Menurut Prof. Jhon, pendekatan agroekologi merupakan pendekatan terpenting sebagai respons terhadap ketidakpastian iklim di Flores, karena mampu menggabungkan pengetahuan lokal dengan sains dan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga ekosistem. Selanjutnya, .Prof. Prudensius Maring menyoroti transformasi praktik masyarakat dari ladang ke kebun dalam sistem agroforestri, serta perlunya regulasi yang mendukung legalitas pengelolaan lahan di kawasan hutan. Paparan diakhiri dengan temuan Charina Chazalu dari AKATIGA tentang pentingnya memahami reproduksi sosial dalam ketahanan pangan, terutama beban berlapis yang dihadapi perempuan, seperti keterbatasan pangan, utang, dan tanggung jawab sosial, yang menyebabkan kemiskinan waktu dan melemahkan daya tahan terhadap dampak perubahan iklim.

    Diskusi dalam forum ini menghasilkan berbagai masukan strategis, antara lain optimalisasi agroforestri untuk ketahanan pangan, penguatan peran perempuan dalam adaptasi perubahan iklim, diseminasi hasil riset di lingkungan kampus dan sekolah, pendampingan petani terkait pupuk dan hama, diversifikasi tanaman kebun, pelestarian pangan lokal, reformasi koperasi dan pengelolaan dana desa, serta penguatan kebijakan perlindungan bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. Forum ini menjadi langkah awal penting dalam mendorong kolaborasi lintas sektor untuk merumuskan strategi adaptasi perubahan iklim yang berbasis data, pengetahuan lokal, dan keadilan sosial. Menutup kegiatan, Kepala Bapperida menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan berharap hasil forum ini menjadi dasar kebijakan pembangunan yang lebih inklusif di Kabupaten Sikka.


Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam

  • 10 September 2025
  • bidangpsda
  • Bapelitbang