Pendampingan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2026; Strategi Sinkronisasi Perencanaan dan Optimalisasi Capaian Indikator SPM Pendidikan

Kupang, 29 September 2025 – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP)
Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan kegiatan Pendampingan
Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2026 pada 29 September – 1
Oktober 2025 bertempat di Hotel Neo Aston Kupang. Kegiatan ini diikuti oleh
unsur perencana Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota se-NTT, serta
perwakilan Bappeda/Bappelitbangda/Bapperida dari berbagai daerah.
Acara resmi dibuka oleh Plt. Kepala BPMP NTT, Ifran Karim,
S.I.Pem., M.Pd, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini untuk
memastikan dokumen perencanaan dan penganggaran tahun 2026 selaras dengan
Renstra Perangkat Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
memuat indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan.
“Perencanaan dan penganggaran mesti diarahkan
untuk mendukung capaian mutu pendidikan, termasuk indikator SPM yaitu skor
kemampuan literasi, skor kemampuan numerasi, angka partisipasi sekolah (5-6),
angka partisipasi sekolah (7-15), angka partisipasi sekolah kesetaraan (7-18), Proporsi Jumlah Satuan PAUD
Terakreditasi Minimal B, Proporsi Guru PAUD dengan Kualifikasi S1/D4, iklim inklusivitas,
iklim keamanan dan iklim kebinekaan. Dengan dukungan anggaran yang
proporsional dan komponen rincian belanja yang tepat, kita optimis capaian SPM pendidikan di tahun 2026 dapat
meningkat,” ujar
Ifran Karim
Dalam laporan panitia, Isak Bana selaku Tim Program Prioritas PMP
menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut tahapan
penyusunan Renja, RKPD, dan RKA yang akan menjadi dasar penyusunan RAPBD dan
APBD tahun 2026. Hingga akhir September 2025, sejumlah dokumen perencanaan di
beberapa kabupaten/kota masih dalam proses finalisasi sehingga diperlukan
pendampingan bersama.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya sinkronisasi perencanaan antar-OPD
agar indikator prioritas SPM pendidikan benar-benar terakomodir dalam Renja
Perangkat Daerah, RKPD dan dialokasikan dalam RKA. Dengan demikian, target
nasional yang mengharuskan minimal 17% pemerintah daerah mencapai
kategori Tuntas Madya di tahun 2026 dapat tercapai, bahkan
diharapkan seluruh kabupaten/kota di NTT sudah masuk kategori Tuntas.
Berdasarkan Ringkasan Rapor Pendidikan, Capaian Indeks SPM Kabupaten Sikka Tahun
2025 mencapai 67.59 (Tuntas Muda), sedangkan target pemetaan BPMP
Provinsi NTT tahun 2026 Indeks SPM Kabupaten Sikka naik kategori Tuntas Madya
naik dua level. Hal ini tentu butuh strategi untuk dapat mencapai target yang telah
ditetapkan.
Beberapa Rekomendasi Kegiatan ini adalah:
1.
Efisiensi
dan efektivitas Anggaran yang tepat sasaran untuk :
- Mendukung pencapaian SPM
- Mendukung pengurangan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting,
- Membentuk dan mendorong pengembangan PAUD HI
- Mendukung pengurangan ATS,
2.
Kerjasama:
- Kolaborasi dengan pihak
ketiga
- Database- DTSEN
- Optimalisasi Dana dari berbagai pihak
3.
Yang perlu diakomodir dalam Renja 2026:
- Disabilitas masih kurang mendapat perhatian termasuk ULD
- Pendataan Sekolah Inklusif
- Penggunaan Buku Digital dalam proses pembelajaran
Kegiatan pendampingan ini berlangsung selama tiga hari dengan melibatkan
diskusi teknis, asistensi dokumen, serta koordinasi lintas sektor guna
peningkatan akses dan mutu pendidikan di NTT. (CLS-PPM)
- 30 September 2025
- bidangppm
- Bapelitbang